Kelembagaan DAS

September 17, 2009

Kelembagaan DAS

Filed under: Uncategorized — Sahroel Polontalo @ 8:03 am

PENGANTAR

Pengelolaan DAS yang dilakukan selama ini di Indonesia – yang lebih banyak memberikan penekanan pada aspek biofisik –  terbukti telah gagal. Banjir dan kekeringan dengan frekwensi dan magnitud yang makin besar, yang terjadi di sebagian besar DAS di Indonesia, merupakan indikator dari kegagalan itu. Dana besar yang dikucurkan dalam berbagai proyek  pengelolaan DAS, meminjam istilah Dr. Apik Karyana (lulusan Pengelolaan DAS IPB dan pejabat di Departemen Kehutanan), “seperti membuang air ke laut”. Itu karena aspek kelembagaannya tidak dibenahi.

Tapi, jika kita mendiskusikan  pembenahan aspek kelembagaan dalam pengelolaan DAS, bagaimana modelnya?  Seperti apa konsepnya?

Apakah aspek kelembagaan itu telah terbenahi jika instansi-instansi pemerintah yang memiliki tupoksi tentang pengelolaan DAS telah melakukan koordinasi? Apakah cukup jika telah dibuatkan matriks pembagian kerja antar instansi dan setiap instansi konsisten menerapkannya? Apakah  konsep pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS, sebagaimana yang dikembangkan oleh Departemen Kehutanan, sudah cukup?

Kesan yang ada selama ini, aspek kelembagaan DAS seolah-olah hanya berkaitan dengan aktifitas instansi-instansi pemerintah di berbagai level pemerintahan (pusat, provinsi, kota/kabupaten). Acuannya tentu saja berbagai peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh negara/pemerintah. Dari sisi kelembagaan, cara pandang seperti ini disamping tidak lengkap, juga berimplikasi pada ketidaksungguhan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan DAS.

Untuk itulah, melalui blog ini, kami ingin melakukan kompilasi tulisan-tulisan berkaitan dengan kelembagaan pengelolaan DAS. Ini memang terkait dengan aktivitas kami di Pusat Riset Aksi Pengelolaan DAS (PRAPeDAS). Tulisan-tulisan hasil kompilasi itu kami rencanakan akan kami gunakan untuk kepentingan sendiri.

Dalam proses kompilasi itu, kami menemukan bahwa aspek kelembagaan ini ternyata telah cukup banyak diteliti. Maka,  meskipun nama blog ini “Kelembagaan DAS” namun isinya tidak hanya berkaitan dengan kelembagaan DAS, tapi  juga berkaitan kelembagaan dari berbagai aspek/sektor.  Kami mengelompokan tulisan-tulisan ke dalam tema-tema yang tersusun secara alfabetis berikut:

  1. Aksi Kolektif (Collective Action)
  2. Analisis Kelembagaan
  3. Aransemen Kelembagaan
  4. Artikel Kelembagaan
  5. Barang dan Jasa DAS
  6. Biaya Transaksi
  7. Ekonomi Kelembagaan
  8. Ekonomi Politik Kelembagaan
  9. Hak Kepemilikan/Property Rights
  10. Imbal Jasa Lingkungan
  11. Imbal Jasa Multifungsi DAS
  12. Inovasi Kelembagaan
  13. Insentif
  14. Institutional Analysis and Development (IAD)
  15. Kelembagaan Agraria
  16. Kelembagaan Agribisnis
  17. Kelembagaan Agroforestri
  18. Kelembagaan BMT
  19. Kelembagaan Daerah
  20. Kelembagaan Desa
  21. Kelembagaan Gerhan
  22. Kelembagaan Hutan Kemasyarakatan
  23. Kelembagaan Irigasi
  24. Kelembagaan Jasa Alsintan
  25. Kelembagaan Kawasan Konservasi
  26. Kelembagaan Kemitraan Pemasaran
  27. Kelembagaan Kemitraan Usaha
  28. Kelembagaan Ketahanan Pangan
  29. Kelembagaan Ketenagakerjaan
  30. Kelembagaan Keuangan Mikro
  31. Kelembagaan Lingkungan Hidup
  32. Kelembagaan LMDH / PMDH
  33. Kelembagaan Lokal
  34. Kelembagaan Lubuk Larangan
  35. Kelembagaan Masyarakat
  36. Kelembagaan Masyarakat Adat
  37. Kelembagaan Mekanisme Pembangunan Bersih
  38. Kelembagaan Metropolitan
  39. Kelembagaan Pasar
  40. Kelembagaan Pasar Lahan
  41. Kelembagaan Pedesaan
  42. Kelembagaan Pemasaran
  43. Kelembagaan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi
  44. Kelembagaan Pembangunan Berkelanjutan
  45. Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat
  46. Kelembagaan Pembiayaan Mikro
  47. Kelembagaan Pembiayaan Pertanian
  48. Kelembagaan Pemerintahan Desa
  49. Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan
  50. Kelembagaan Penataan Ruang
  51. Kelembagaan Pengelolaan Air Tanah
  52. Kelembagaan Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai)
  53. Kelembagaan Pengelolaan Hutan
  54. Kelembagaan Pengelolaan Lahan
  55. Kelembagaan Pengelolaan Sampah
  56. Kelembagaan Pengelolaan SDA (Sumber Daya Air)
  57. Kelembagaan Pengelolaan Situ
  58. Kelembagaan Pengelolaan SLA (Sumberdaya Lahan dan Air)
  59. Kelembagaan Pengembangan Agropolitan
  60. Kelembagaan Pengembangan Kawasan
  61. Kelembagaan Pengembangan Perbenihan
  62. Kelembagaan Pengembangan Perikanan
  63. Kelembagaan Pengembangan Pertanian
  64. Kelembagaan Pengembangan Peternakan
  65. Kelembagaan Pengendalian Banjir
  66. Kelembagaan Pengendalian Hama Terpadu
  67. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
  68. Kelembagaan Pertanian
  69. Kelembagaan Petani
  70. Kelembagaan Reklamasi Lahan
  71. Kelembagaan RLKT
  72. Kelembagaan Sanitasi
  73. Kelembagaan Sasi
  74. Kelembagaan Sektor Publik
  75. Kelembagaan Sertifikasi Benih dan Bibit
  76. Kelembagaan Sumber Informasi
  77. Kelembagaan Sumberdaya Alam
  78. Kelembagaan Tani
  79. Kelembagaan Tradisional
  80. Kelembagaan Usaha Tani
  81. Kelembagaan Wilayah Pengembangan
  82. Kondisi Biofisik dan Sosek DAS
  83. Mengukur Kelembagaan
  84. Modal Sosial
  85. Penelitian Kelembagaan
  86. Pengertian Kelembagaan
  87. Reformasi Kelembagaan
  88. Revitalisasi Kelembagaan
  89. Riset Aksi / Kaji Tindak (Action Research)
  90. Teori Agensi (Principal-Agent Theory)
  91. Teori Kelembagaan
  92. Transformasi Kelembagaan

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.